Ya Allah...
Ketika ku katakan : Hamba disakiti
Engkau menjawab : "... janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah" (QS 39:53)
... Ketika ku katakan : Tak ada yang mengerti kegalauan hati hamba
Engkau menjawab : "Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS 13:28)
Ketika ku katakan : Begitu banyak orang yang menyakiti hamba
Engkau menjawab : "Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka..." (QS. 3:159)
Ketika ku katakan : Hamba sangat kesepian
Engkau menjawab : "Kami lebih kepadanya daripada urat lehernya." (QS. 50:16)
Ketika ku katakan : Dosa hamba melimpah
Engkau menjawab : "...dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah." (QS. 3:135)
Ketika ku katakan : Jangan tinggalkan hamba
Engkau menjawab : "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu" (QS. 2:152)
Ketika ku katakan : Masalah hamba sangat banyak
Engkau menjawab : "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QS. 65:2)
Ketika ku katakan : Impian hamba banyak yang tidak menjadi nyata
Engkau menjawab : Berdo'alah kepada-Ku,niscaya akan Ku-perkenankan bagimu" (QS. 40:60)
Ya, Allah...
Bagaimana mungkin hamba-Mu yang hina ini tidak mencintai-Mu sepenuh jiwa dan raga?
"semoga bisa mengurangi perasaan berlebihan kita terhadap manusia...berenti berharap terlalu besar pada hamba Allah..aamiin"
Ahlan wa Sahlan di blog Ana. Semoga ada ibroh yang bisa dipetik...^^ Silahkan tinggalkan komentar bila perlu....

Sabtu, 28 Juli 2012
Jawabanku Atas Keherananmu Pada Sikapku
Assalaamu’alaikum
warahmatullaahi wa barokaatuh
Ba’da
tahmid dan shalawat...
Mahasuci
Allah dengan memuji-Nya sebanyak jumlah makhluk-Nya, seridha diri-Nya, seberat
Arsy-Nya, sepanjang kalimat-Nya...
Terkadang,
mungkin perlu bagi kami (wanita) memperingatkan para pria penebar pesona yang
membuat risau dan GeeR kaum hawa. Bukan apa-apa, ini demi keamanan kita semua.
Seringkali para ikhwan tidak sadar kalau mereka telah membuat para akhwat
berdebar dan memberi arti lain pada senyum, cara bicara dan tingkah mereka.
Dan
inilah jawabanku atas keherananmu ketika aku memintamu untuk bertemu di balik hijab. Ku awali dengan
sebuah kisah. Bacalah dan renungkanlah. Mudah-mudahan kisah ini memberikan
percikan contoh yang bening.
Diriwayatkan
bahwa selain masyur dengan kedalaman ilmunya, Al hasan Al Bashri juga
memancarkan pesona ketampanan yang terindra oleh para wanita. Suatu hari
seorang wanita datang kepadanya untuk meminta fatwa, “Wahai Abu Sa’id..”,
begitu ia memanggil dengan kuniyah Al Hasan,”Haruskah kaum lelaki menikahi
wanita?”
“Begitulah..”
“Bagaimana
dengan diriku..?”, tanyanya lagi. Rupanya pada saat bertanya si wanita sempat
melihat wajah Al Hasan yang tampan. “Wahai Abu Sa’id..”,serunya kemudian sambil
memalingkan pandangan,”Janganlah kau
goda para wanita dengan wajahmu!”
Al Hasan
mengomentari keagungan dan keberanian wanita shalihah ini dengan
berkata,”Andaikata di rumah seorang laki-laki ada wanita sepertimu, niscaya ia
tak lagi merasa membutuhkan dunia.”
Selain
kisah itu ada lagi Hadits yang memperkuat keinginanku untuk bertemu di balik hijab..
“Pandangan adalah anak panah beracun dari
anak panah Iblis. Siapapun yang menghindarkannya karena takut kepada Allah,
Allah akan mengaruniakan keimanan, yang ia temui rasa manisnya dalam hati.”
(HR. Al Hakim)
Ada
lagi, karena Allah berfirman,” Katakanlah
kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan sebagian pandangannya,.....(QS. An-Nur:32)
Masih
ada lagi, karena aku malu pada orang yang telah mengalihkan perhatianku selama
ini. Dan aku pun tak mau mengotori hatiku lagi dan lagi.
Cukup!
“Adalah Nabi shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
lebih malu daripada seorang gadis dalam pingitan. (HR Al Bukhari)
Malu
adalah mahkota Yusuf yang membuatnya agung di hadapan tipudaya Imraatul ‘Aziiz.
Malu adalah perisai Abu bakar Al Miski yang memakai ‘baju besi’ lumuran kotoran
manusia ketika seorang wanita cantik dan kaya mengajaknya berzina. Malu adalah
pakaian Rasulullah sampai beliau terjaga oleh rasa itu daripada gadis dalam
pingitan.
“Sesungguhnya
di antara kalimat kenabian yang mula-mula adalah: Jika kamu sudah tak lagi memiliki rasa malu, lakukanlah apa saja yang
kamu mau!” (HR. Al-Bukhari)
Aku malu pada Allah
karena dalam waktu yang cukup lama aku mengagumi sosok yang entah karena nafsu
atau benar-benar karena Allah aku menganguminya.
Tuhan dulu pernah
Aku menagih
simpati
Kepada manusia
Yang alpa jua
buta
Lalu terseretlah
Aku di lorong
gelisah
Luka hati yang
berdarah
Kini jadi kian
parah
(The Zikr : Mengemis kasih)
Karena keterbukaanku padamu hingga terkadang
tanpa kusadari aku telah menumpahkan keluh kesah, mencurahkan isi hati, dan
memberi perhatian. Sedangkan Ibnul Qayyim Al jauziyah dalam Al-Fawaaid-nya
menyindir kita:
Bila pada anak
Adam kau mengadu berkesah
Berarti kau
adukan Sang Maha Rahiim
Kepada yang tak
punya belas kasih
Lihat betapa zhalimnya aku. Taqdir Allah Yang
Maha Kuasa ku adukan pada makhluk-Nya yang lemah. Makhluk yang tak dapat
mengubah setitik pun ketetapan-Nya walau habis-habisan aku mengadu. Kenapa aku
tidak langsung mengadu pada Allah, Pemilik segala keputusan, ketetapan,
pembolak-balik hati, penguasa Semesta raya!
Sedikit
kutipan dari buku “Nikmatnya pacaran
Setelah Pernikahan” yang turut mengekspresikan perasaanku.
Dia punya rencana yang indah untuk masa
depan kita masing-masing. Kalau engkau senantiasa menjaga diri dari hal-hal
yang dibenci-Nya, kau pasti akan dipertemukan dengan wanita shalihah. Ya,
wanita shalihah yang pasti jauh lebih baik dari diriku saat ini. Ia yang akan
membantumu menjaga agamamu, agar hidupmu senatiasa dalam kerangka mencari ridha Allah dalam ikatan pernikahan yang
suci. Inilah do’aku untukmu, semoga kaupun mendo’akanku, Akhi.
Akhi, aku akan segera menghapus namamu dari
memori masa lalu yang salah arah ini. Tapi, aku akan tetap menghormatimu
sebagai saudara di jalan Allah. Ya, saudara di jalan Allah, akhi. Itulah Ikatan
TERBAIK. Tak hanya antara kita berdua, tapi seluruh orang mukmin di dunia
(seperti katamu dalam sms-sms terakhir itu). Tak mustahil itulah yang akan
mempertemukan kita dengan Rasulullah di telaganya(telaga kautsar), lalu
beliaupun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu, lebih
lembut dari susu, dan lebih sejuk dari krim beku.
Sembah sujud padaMu
Ilahi
Kami pasrahkan diri
Lepas dari nafsu
dunia
Yang melenakan dan
menghanyutkan
Diri ini penuh dosa
Ku harapkan ampunan
bagi diriku
Sucikanlah hati dari
debu dan noda
PadaMu kuserahkan
jiwaku
(Snada: Pasrahkan
Diri)
doa manis ini semoga bisa menjadi
pedoman kita
Ya Allah…kurniakanlah kami pasangan yang soleh/sholehah…
yang menjaga dirinya…
yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya…
yang sentiasa memperbaiki dirinya…
yang sentiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah…
yang baik akhlaknya…
yang menerima kami apa adanya…
yang akan membawa kami menuju Jannah Mu Ya Rabb…
kabulkan ya Allah…
kerana hati kami teramat lemah…
oh Allah,
kami mohon ampun
atas dosa selama ini
dosa-dosa kami..
andai tak menjalankan perintahMu
andai tak pedulikan NamaMu
andai tenggelam melupakan diriMu
oh Allah,
sempatkanlah kami untuk bertaubat
untuk hidup di jalanMu
untuk penuhi keewajibanku
sebelum tutup usia ini..
sebelum kami kembali kepadaMu..
Aamiin ya Rabb
Ya Allah…kurniakanlah kami pasangan yang soleh/sholehah…
yang menjaga dirinya…
yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya…
yang sentiasa memperbaiki dirinya…
yang sentiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah…
yang baik akhlaknya…
yang menerima kami apa adanya…
yang akan membawa kami menuju Jannah Mu Ya Rabb…
kabulkan ya Allah…
kerana hati kami teramat lemah…
oh Allah,
kami mohon ampun
atas dosa selama ini
dosa-dosa kami..
andai tak menjalankan perintahMu
andai tak pedulikan NamaMu
andai tenggelam melupakan diriMu
oh Allah,
sempatkanlah kami untuk bertaubat
untuk hidup di jalanMu
untuk penuhi keewajibanku
sebelum tutup usia ini..
sebelum kami kembali kepadaMu..
Aamiin ya Rabb
Teringat diri ini akan pesan
seorang saudara...
“Seringkali
kita meminta sesuatu pada Allah sesuai dengan apa yang kita inginkan. Padahal,
Allah hanya akan memberi sesuai dengan apa yang kita butuhkan, dengan kapasitas
diri kita, karena Allah jauh lebih tahu yang terbaik buat kita. Dalam hal
apapun itu, jabatan, harta, bahkan jodoh sekalipun. Tak dipungkiti kita sering
dengan PeDenya menandai seseorang untuk menjadi pendamping hidup kita, tanpa
melihat sebatas apa kualitas kita. Untuk mendapatkan yang baik, maka kita harus
terlebih dahulu menjadi baik. Bersyukurlah atas apa yang kita dapat. Jika ia
lebih baik dari kita, maka belajarlah untuk menjadi baik sepertinya. Jika ia
lebih buruk dari kita, maka ajarilah ia
untuk menjadi baik seperti kita. Allah lebih tahu akan dirimu, maka ia
memberikan berdasarkan kebutuhanmu. Bersyukurlah, hingga Allah selalu
mencintaimu.”
Kepunyaan Allah lah apa yang ada
di langit dan di bumi... Percaya kata janji-Mu....Kerna ku yakin apa
digenggam-Mu....Ya Allah....Ya Rahman Ya Rahiim...Ya Malik...
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha
Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya
kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (dakwah
di jalan)-Mu, berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah ikatan
pertaliannya, Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukanlah jalannya, dan
penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan
limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu. Hidupkanlah denagn ma’rifah-Mu,
dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau
sebaik-baik penolong. Aamiin. Dan semoga shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada Muhammad Saw kepada keluarganya, dan kepada semua
sahabatnya.
Dalam Catatan Itu....
Semoga Bermanfaat....^^
Langganan:
Postingan (Atom)