Sabtu, 28 Juli 2012

Atas Segala Kelemahanku...Di hadapanMu,,Ya Allah..

Ya Allah...

Ketika ku katakan : Hamba disakiti
Engkau menjawab : "... janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah" (QS 39:53)

... Ketika ku katakan : Tak ada yang mengerti kegalauan hati hamba
Engkau menjawab : "Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS 13:28)

Ketika ku katakan : Begitu banyak orang yang menyakiti hamba
Engkau menjawab : "Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka..." (QS. 3:159)

Ketika ku katakan : Hamba sangat kesepian
Engkau menjawab : "Kami lebih kepadanya daripada urat lehernya." (QS. 50:16)


Ketika ku katakan : Dosa hamba melimpah
Engkau menjawab : "...dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah." (QS. 3:135)

Ketika ku katakan : Jangan tinggalkan hamba
Engkau menjawab : "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu" (QS. 2:152)

Ketika ku katakan : Masalah hamba sangat banyak
Engkau menjawab : "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QS. 65:2)

Ketika ku katakan : Impian hamba banyak yang tidak menjadi nyata
Engkau menjawab : Berdo'alah kepada-Ku,niscaya akan Ku-perkenankan bagimu" (QS. 40:60)


Ya, Allah...
Bagaimana mungkin hamba-Mu yang hina ini tidak mencintai-Mu sepenuh jiwa dan raga?

"semoga bisa mengurangi perasaan berlebihan kita terhadap manusia...berenti berharap terlalu besar pada hamba Allah..aamiin"

Jawabanku Atas Keherananmu Pada Sikapku


Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wa barokaatuh
Ba’da tahmid dan shalawat...
Mahasuci Allah dengan memuji-Nya sebanyak jumlah makhluk-Nya, seridha diri-Nya, seberat Arsy-Nya, sepanjang kalimat-Nya...
Terkadang, mungkin perlu bagi kami (wanita) memperingatkan para pria penebar pesona yang membuat risau dan GeeR kaum hawa. Bukan apa-apa, ini demi keamanan kita semua. Seringkali para ikhwan tidak sadar kalau mereka telah membuat para akhwat berdebar dan memberi arti lain pada senyum, cara bicara dan tingkah mereka.
Dan inilah jawabanku atas keherananmu ketika aku memintamu untuk bertemu di balik hijab. Ku awali dengan sebuah kisah. Bacalah dan renungkanlah. Mudah-mudahan kisah ini memberikan percikan contoh yang bening.
Diriwayatkan bahwa selain masyur dengan kedalaman ilmunya, Al hasan Al Bashri juga memancarkan pesona ketampanan yang terindra oleh para wanita. Suatu hari seorang wanita datang kepadanya untuk meminta fatwa, “Wahai Abu Sa’id..”, begitu ia memanggil dengan kuniyah Al Hasan,”Haruskah kaum lelaki menikahi wanita?”
“Begitulah..”
“Bagaimana dengan diriku..?”, tanyanya lagi. Rupanya pada saat bertanya si wanita sempat melihat wajah Al Hasan yang tampan. “Wahai Abu Sa’id..”,serunya kemudian sambil memalingkan pandangan,”Janganlah kau goda para wanita dengan wajahmu!”
Al Hasan mengomentari keagungan dan keberanian wanita shalihah ini dengan berkata,”Andaikata di rumah seorang laki-laki ada wanita sepertimu, niscaya ia tak lagi merasa membutuhkan dunia.”
Selain kisah itu ada lagi Hadits yang memperkuat keinginanku untuk bertemu di balik hijab..
Pandangan adalah anak panah beracun dari anak panah Iblis. Siapapun yang menghindarkannya karena takut kepada Allah, Allah akan mengaruniakan keimanan, yang ia temui rasa manisnya dalam hati.” (HR. Al Hakim)
Ada lagi, karena Allah berfirman,” Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan sebagian pandangannya,.....(QS. An-Nur:32)
Masih ada lagi, karena aku malu pada orang yang telah mengalihkan perhatianku selama ini. Dan aku pun tak mau mengotori hatiku lagi dan lagi. Cukup!
Adalah Nabi shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih malu daripada seorang gadis dalam pingitan. (HR Al Bukhari)
Malu adalah mahkota Yusuf yang membuatnya agung di hadapan tipudaya Imraatul ‘Aziiz. Malu adalah perisai Abu bakar Al Miski yang memakai ‘baju besi’ lumuran kotoran manusia ketika seorang wanita cantik dan kaya mengajaknya berzina. Malu adalah pakaian Rasulullah sampai beliau terjaga oleh rasa itu daripada gadis dalam pingitan.
“Sesungguhnya di antara kalimat kenabian yang mula-mula adalah: Jika kamu sudah tak lagi memiliki rasa malu, lakukanlah apa saja yang kamu mau!” (HR. Al-Bukhari)

Aku malu pada Allah karena dalam waktu yang cukup lama aku mengagumi sosok yang entah karena nafsu atau benar-benar karena Allah aku menganguminya.

Tuhan dulu pernah
Aku menagih simpati
Kepada manusia
Yang alpa jua buta

Lalu terseretlah
Aku di lorong gelisah
Luka hati yang berdarah
Kini jadi kian parah
(The Zikr        : Mengemis kasih)

Karena keterbukaanku padamu hingga terkadang tanpa kusadari aku telah menumpahkan keluh kesah, mencurahkan isi hati, dan memberi perhatian. Sedangkan Ibnul Qayyim Al jauziyah dalam Al-Fawaaid-nya menyindir kita:
Bila pada anak Adam kau mengadu berkesah
Berarti kau adukan Sang Maha Rahiim
Kepada yang tak punya belas kasih

Lihat betapa zhalimnya aku. Taqdir Allah Yang Maha Kuasa ku adukan pada makhluk-Nya yang lemah. Makhluk yang tak dapat mengubah setitik pun ketetapan-Nya walau habis-habisan aku mengadu. Kenapa aku tidak langsung mengadu pada Allah, Pemilik segala keputusan, ketetapan, pembolak-balik hati, penguasa Semesta raya!

Sedikit kutipan dari buku “Nikmatnya pacaran Setelah Pernikahan” yang turut mengekspresikan perasaanku.
Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita masing-masing. Kalau engkau senantiasa menjaga diri dari hal-hal yang dibenci-Nya, kau pasti akan dipertemukan dengan wanita shalihah. Ya, wanita shalihah yang pasti jauh lebih baik dari diriku saat ini. Ia yang akan membantumu menjaga agamamu, agar hidupmu senatiasa dalam kerangka mencari  ridha Allah dalam ikatan pernikahan yang suci. Inilah do’aku untukmu, semoga kaupun mendo’akanku, Akhi.
Akhi, aku akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini. Tapi, aku akan tetap menghormatimu sebagai saudara di jalan Allah. Ya, saudara di jalan Allah, akhi. Itulah Ikatan TERBAIK. Tak hanya antara kita berdua, tapi seluruh orang mukmin di dunia (seperti katamu dalam sms-sms terakhir itu). Tak mustahil itulah yang akan mempertemukan kita dengan Rasulullah di telaganya(telaga kautsar), lalu beliaupun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu, lebih lembut dari susu, dan lebih sejuk dari krim beku.
Sembah sujud padaMu Ilahi
Kami pasrahkan diri
Lepas dari nafsu dunia
Yang melenakan dan menghanyutkan

Diri ini penuh dosa
Ku harapkan ampunan bagi diriku
Sucikanlah hati dari debu dan noda
PadaMu kuserahkan jiwaku
(Snada: Pasrahkan Diri)

doa manis ini semoga bisa menjadi pedoman kita

Ya Allah…kurniakanlah kami pasangan yang soleh/sholehah…
yang menjaga dirinya…
yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya…
yang sentiasa memperbaiki dirinya…
yang sentiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah…
yang baik akhlaknya…
yang menerima kami apa adanya…
yang akan membawa kami menuju Jannah Mu Ya Rabb…

kabulkan ya Allah…
kerana hati kami teramat lemah…


oh Allah,
kami mohon ampun
atas dosa selama ini

dosa-dosa kami..
andai tak menjalankan perintahMu
andai tak pedulikan NamaMu
andai tenggelam melupakan diriMu

oh Allah,
sempatkanlah kami untuk bertaubat
untuk hidup di jalanMu
untuk penuhi keewajibanku
sebelum tutup usia ini..
sebelum kami kembali kepadaMu..

Aamiin ya Rabb

Teringat diri ini akan pesan seorang saudara...
            “Seringkali kita meminta sesuatu pada Allah sesuai dengan apa yang kita inginkan. Padahal, Allah hanya akan memberi sesuai dengan apa yang kita butuhkan, dengan kapasitas diri kita, karena Allah jauh lebih tahu yang terbaik buat kita. Dalam hal apapun itu, jabatan, harta, bahkan jodoh sekalipun. Tak dipungkiti kita sering dengan PeDenya menandai seseorang untuk menjadi pendamping hidup kita, tanpa melihat sebatas apa kualitas kita. Untuk mendapatkan yang baik, maka kita harus terlebih dahulu menjadi baik. Bersyukurlah atas apa yang kita dapat. Jika ia lebih baik dari kita, maka belajarlah untuk menjadi baik sepertinya. Jika ia lebih buruk  dari kita, maka ajarilah ia untuk menjadi baik seperti kita. Allah lebih tahu akan dirimu, maka ia memberikan berdasarkan kebutuhanmu. Bersyukurlah, hingga Allah selalu mencintaimu.”

Kepunyaan Allah lah apa yang ada di langit dan di bumi... Percaya kata janji-Mu....Kerna ku yakin apa digenggam-Mu....Ya Allah....Ya Rahman Ya Rahiim...Ya Malik...
            Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (dakwah di jalan)-Mu, berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu. Hidupkanlah denagn ma’rifah-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik penolong. Aamiin. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Muhammad Saw kepada keluarganya, dan kepada semua sahabatnya.

Dalam Catatan Itu....

Semoga Bermanfaat....^^